Type something and hit enter

author photo
By On
Reportase Terkini - Ibadah adalah hal utama yang tidak boleh ditinggalkan oleh setiap orang. Siapa saja yang meninggalkan ibadah karena mementingkan perkara lain, maka baginya jelas, kerugiaan yang tak terkira. Dengan kata lain, siapa yang taat dalam beribadah, maka ia termasuk orang yang benar dan hidup hatinya. Dan sebaliknya, siapa yang enggan apalagi membangkang dari beribadah, maka baginya kerugiaan yang besar.




Manusia bisa menjadikan seluruh hidupnya sebagai ibadah tanpa harus meliburkan diri dan memutuskan segala kegiatan yang lain. Islam menganggap segala gerakan dan napas sebagai ibadah bila seseorang mempersembahkannya kepada Allah Swt. Bahkan, urusan duniawi pun bisa menjadi ladang pahala diakhirat, tergantung dari niatnya.

Jadi, suami yang saleh tidak pernah menyia-nyiakan waktunya selama sehari (24 jam) selain untuk lebih dekat dengan Allah Swt. dengan melakukan amal-amal kebaikan. Mencuci baju, menyetrika, mengajar, menulis, membaca, berkata baik, memasak untuk keluarga, bahkan mencari nafkah dan seluruh aktivitas, menyayangi anak dan istri adalah ibadah, selama itu diniatkan karena Allah Swt.
Baca Juga : Inilah Pahala yang Didapat Seorang Istri Jika Menjaga Kehormatan Suami
Namun demikian, ada kalanya suami juga menemukan kemalasannya. Bilamana demikian, ia pun beristigfar, meminta ampun kepada Allah Swt. Dan sebagai seorang istri yang baik, seharusnya ia juga ikut mendoakan supaya suaminya diberi keteguhan untuk selalu berada dalam ketaatan dan diberi kekuatan untuk beribadah kepada Allah Swt. Diantara doa yang bisa dibaca oleh istri adalah:
"Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu."

Doa ini sebagaimana termasuk dalam hadis Nabi Swa. Dari Abdullah bin Amru bin Ash, ia berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda:
"Sesungguhnya hati semua manusia itu berada diantara dua jari dari sekian jari Allah yang Maha Pemurah seperti halnya satu hati, yang akan Dia palingkan menurut kehendak-Nya." Setelah itu, Rasulullah Saw. berdoa, "Allahumma mushorrifal quluub sharrif quluubanaa'alaa thaa'atika (Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu)." (HR. Muslim) [reportaseterkini]