Reportase Terkini - Menurut Aisyah r.a., Rasulullah Saw. adalah orang banyak senyumannya. Jika bertemu dengan para sahabat, beliau senantiasa tersenyum sehingga orang-orang yang ditemuinya merasa senang. Suatu ketika Rasulullah Saw. didatangi seorang Arab Badui yang terkenal kasar.
Dengan kasarnya Badui menarik selendang Rasulullah Saw., sehingga membekas merah dileher beliau. Orang Badui itu berkata dengan keras, "Wahai Muhammad, perintahkan sahabatmu memberikan harta dari Baitul Mal!" Rasulullah Saw. masih tetap mampu tersenyum dan menyuruh sahabatnya memberi harta dari Baitul Mal kepadanya.
Andai Muslimah tidak memiliki apa pun untuk disedekahkan, senyuman adalah sedekah. Terlebih senyum tersebut diberikan kepada suami, saudara, orangtua, maupun anak-anak. Rasulullah Saw. bersabda, "Senyummu dihadapan saudaramu (sesama Muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu" (HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Dengan kasarnya Badui menarik selendang Rasulullah Saw., sehingga membekas merah dileher beliau. Orang Badui itu berkata dengan keras, "Wahai Muhammad, perintahkan sahabatmu memberikan harta dari Baitul Mal!" Rasulullah Saw. masih tetap mampu tersenyum dan menyuruh sahabatnya memberi harta dari Baitul Mal kepadanya.
Andai Muslimah tidak memiliki apa pun untuk disedekahkan, senyuman adalah sedekah. Terlebih senyum tersebut diberikan kepada suami, saudara, orangtua, maupun anak-anak. Rasulullah Saw. bersabda, "Senyummu dihadapan saudaramu (sesama Muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu" (HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Baca Juga : Suami Yang Sholeh Mampu Memberikan Empat Hal ini Kepada Istri Dan KeluarganyaSebaliknya, seorang Muslimah yang suka cemberut dan jarang tersenyum wajahnya akan terlihat masam, dan kurang menyenangkan dipandang. Padahal ditengah situasi hiruk pikuk dunia dengan segala kesibukan yang mewarnainya, tersenyum menjadi aktivitas penting untuk melepaskan kepenatan dam mengubur kekalutan jiwa. [reportaseterkini]