Reportase Terkini - Kehidupan rumah tangga Ali bin Abi Thalib r.a. dan Fatimah r.a. sangatlah sederhana. Sebagai seorang istri, terkadang Fatimah r.a. juga merasakan sisi yang berat ketika berjibaku dengan tugas-tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Beliau sempat meminta ayahandanya, Rasulullah Saw., agar memberi seorang pelayan yang akan membantunya. Namun, beliau tidak berkenan dan malah memberi amalan yang lebih baik dari apa yang diminta putrinya itu. Amalan tersebut juga bisa dilakukan oleh Muslimah lainnya.
Diriwayatkan dari Ali r.a., Ketika menikahkan Fatimah, Rasulullah Saw. mengirim beludru, bantal yang berisi serat, dua buah piring, dan dua buah gelas kepadanya. Suatu hari, Ali berkata kepada Fatimah, "Aku tlah menimba air sehingga dadaku sakit, Allah telah menganugrahkan kepada Rasulullah Saw. pelayan-pelayan. Oleh karena itu, pergilah kesana dan mintahlah seorang pelayan. Oleh karena itu, pergilah kesana dan mintalah seorang pelayan untuk kita." Fatimah berkata, "Demi Allah, aku juga telah menumbuk gandum sehingga kedua tanganku melepuh." Lalu, Fatimah menemui Rasulullah Saw. Melihat kedatangan putrinya, beliau bertanya, "Ada apa gerangan putriku?" Fatmah menjawab, "Aku datang untuk memberi penghormatan kepada Ayah." Fatimah merasa malu untukmeminta sesuatu kepada beliau sehingga diapun pulang dengan tangan hampa.
Rasulullah Saw. bersabda, "Ada dua kalimat yang telah diajarkan jibril kepadaku, yaitu kalian membaca tasbih, tahmid, dan takbir masing-masing sepuluh kali setiap selesai melaksanakan shalat. Ketika kalian akan tidur, bacalah kalimat-kalimat tersebut masing-masing sebanyak tiga puluh tiga kali." Ali berkata, "Demi Allah, aku tidak pernah meninggalkan itu semua sejak diajarkan oleh Rasulullah Saw." Ibnu Ah-Kiwa' bertanya, "Meskipun padam malam Perang Shifin?" Ali menjawab, "Semoga Allah membinasakan kalian, wahai para perampok. Ya, meskipun malam Perang Shifin" (HR Bukhari dan Muslim). [reportaseterkini]
Diriwayatkan dari Ali r.a., Ketika menikahkan Fatimah, Rasulullah Saw. mengirim beludru, bantal yang berisi serat, dua buah piring, dan dua buah gelas kepadanya. Suatu hari, Ali berkata kepada Fatimah, "Aku tlah menimba air sehingga dadaku sakit, Allah telah menganugrahkan kepada Rasulullah Saw. pelayan-pelayan. Oleh karena itu, pergilah kesana dan mintahlah seorang pelayan. Oleh karena itu, pergilah kesana dan mintalah seorang pelayan untuk kita." Fatimah berkata, "Demi Allah, aku juga telah menumbuk gandum sehingga kedua tanganku melepuh." Lalu, Fatimah menemui Rasulullah Saw. Melihat kedatangan putrinya, beliau bertanya, "Ada apa gerangan putriku?" Fatmah menjawab, "Aku datang untuk memberi penghormatan kepada Ayah." Fatimah merasa malu untukmeminta sesuatu kepada beliau sehingga diapun pulang dengan tangan hampa.
Baca Juga : Di Republik Rwanda Ratusan Orang Berbondong-Bondong Masuk IslamAkhirnya, mereka berdua (Ali dan Fatimah) menemui Rasulullah Saw. Ali menceritakan keadaan mereka berdua kepada beliau. Mendengar hal itu, Rasulullah Saw. bersabda, "Demi Allah, aku tidak bisa memberikan apa pun kepada kalian. Aku juga meninggalkan Ahli Suffah yang kelaparan. Aku tidak mempunyai apa pun yang bisa aku berikan kepada mereka. Akan tetapi, aku menjual sesuatu yang hasilnya aku berikan kepada mereka." Ali dan Fatimah pulang kerumah mereka. Kemudian Rasulullah Saw. mendatangi mereka dan mendapati mereka sedang berbaring, berselimutkan kain beludru yang sangat kecil. Bila mereka menariknya untuk menutup muka, kedua kaki mereka terbuka. Sebaliknya, saat mereka menarik untuk menutup kedua kaki, muka mereka pun terbuka. Rasulullah Saw. bersabda, "Tetaplah ditempat kalian. Maukah kuberitahukan kepada kalian sesuatu yang lebih baik dari yang kalian minta kepadaku?" Ali menjawab, "Tentu."
Rasulullah Saw. bersabda, "Ada dua kalimat yang telah diajarkan jibril kepadaku, yaitu kalian membaca tasbih, tahmid, dan takbir masing-masing sepuluh kali setiap selesai melaksanakan shalat. Ketika kalian akan tidur, bacalah kalimat-kalimat tersebut masing-masing sebanyak tiga puluh tiga kali." Ali berkata, "Demi Allah, aku tidak pernah meninggalkan itu semua sejak diajarkan oleh Rasulullah Saw." Ibnu Ah-Kiwa' bertanya, "Meskipun padam malam Perang Shifin?" Ali menjawab, "Semoga Allah membinasakan kalian, wahai para perampok. Ya, meskipun malam Perang Shifin" (HR Bukhari dan Muslim). [reportaseterkini]