Type something and hit enter

author photo
By On
Reportase Terkini - Diriwayatkan bahwa suatu hari Rasulullah Saw. Berkata dalam majelis, “Dipintu ini akan masuk seorang ahli surga.” Tak lama kemudian ada orang yang masuk melalui pintu yang telah diisyaratkan. Sahabat tersebut bernama Saad bin Abi Waqqash. Kejadian itu terulang hingga tiga kali. Sahabat lain yang bernama Abdullah bin Amr r.a. penasaran. Apa keistimewaan Saad? Lalu dia meminta izin menginap dirumah Saad. Dengan senang hati Saad memberinya izin.




Selama beberapa hari dirumah Saad, Abdullah bin Amr tidak melihat kelebihan ibadah Saad. Boleh dikatakan, biasa-biasa saja. Kata Abdullah, “Aku ingin mengetahui yang engkau lakukan hingga Rasulullah Saw. Pernah menyebut tiga kali bahwa ada seorang penghuni surga dalam majelisnya. Aku ingin mendapat kedudukan sepertimu. Namun, selama tiga hari ini aku tidak mendapatimu berbuat sesuatu yang istimewa, apa rahasianya?”

Semula Saad menjawabnya dengan wajar, “Tidak ada yang lebih baik dari yang kamu lihat.” Abdullah lalu berpamitan, tetapi langkahnya terhenti ketika Saad memanggilnya, “Sahabatku, aku tidak memiliki rasa dengki dan aku tidak pernah berbuat jahat dan berkata buruk kepada siapa pun.” Abdullah bin Amr pun paham itulah kunci mengapa Saad dirindukan surga.

Saat orang lain sukses, rasa iri bisa berkecamuk. Apalagi jika dia adalah musuh yang selama ini dibenci. Al-Quran menyebut iri dengan kalimat. Jika kamu semua mendapatkan kebaikan, hal itu tidak mengenakan hati mereka. Sedang jika kamu semua mendapat kejelakan, dengan sebab kejelekan itu mereka pun bergembira (QS Ali Imran [3]: 120).

Penyakit yang tidak mengenal batas gender ini bisa mengubah cinta menjadi benci, merusak kedamaian dan mengubahnya menjadi permusuhan. Diingatkan Rasulullah Saw. Dalam hadis, “Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu” (HR Abu Dawud). [reportaseterkini]

Sumber : 195 Pesan Cinta Rasulullah Oleh Abdillah F.Hasan