Reportase Terkini - Ibnu Al-Atsir berkata didalam kitabnya Usud al-Ghabah, "Ketika Ikrimah bin Abu Jahal masuk Islam, banyak orang yang berkata, 'Wah! ini adalah anak musuh Allah, Abu Jahal.' Ucapan ini menyakiti hati Ikrimah. Karena itu, dia mengadukan hal tersebut kepada Rasulullah Saw. Lantas beliau bersabda, "Janganlah kalian mencela ayahnya karena mencela orang yang sudah mati, akan menyakiti orang yang masih hidup (keluarganya)."
Muslimah yang terjangkit penyakit benci (dendam) seyogianya mengikhlaskan apa yang telah diperbuat oleh orang yang menyakiti dalam hidupnya. Ibarat pepatah, nasi sudah menjadi bubur. Jika yang bersangkutan sudah meninggal, mau diapakan lagi? Tidaklah perlu mencaci-maki, menjelekkan apalagi menghinanya dengan segudang serapah. Semua kejengkelan tersebut tidak mampu membawa kebaikan atau keburukan apa pun bagi orang yang meninggal.
Justru ucapan cacian dan ekspresi kejengkelan akan menambah masalah baru, setidaknya dapat menyakiti hati orang-orang yang ada disekelilingnya (keluarga, teman, anak-anaknya). Allah Maha Menghisab, Dia akan menghitung setiap amal kebaikan dan keburukan hamba-Nya sekalipun sebesar biji zarrah.
Baca Juga : Bantu Share Hadist Ini ! Agar Tidak Banyak Anak Remaja Yang Zina Dan Hamil Di Luar Nikah
Orang yang pernah menzalimi orang lain juga tidak luput dari hitungan Allah. Dalam hadist dikatakan, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, "Janganlah kamu mencaci-maki orang yang sudah meninggal, sesungguhnya mereka telah mendatangi pada balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan" (HR Bukhari). [reportaseterkini]