Type something and hit enter

author photo
By On
Reportase Terkini - Sebagai teman hidup, semestinya suami-istri menjadi dua orang sahabat yang bisa berbagi dalam suka dan duka. Seperti halnya sahabat, mereka harus dekat dihati dimana pun mereka berada. Dengan hubungan semacam ini, terbukti banyak pasangan sukses melanggengkan pernikahannya hingga maut memisahkan.




Layaknya seorang sahabat, istri harus bisa diajak berdiskusi tentang masalah yang dihadapi suami. Sehingga, apabila suami mempunyai masalah yang cukup berat, istri mampu memberikan suatu pemecahan atau solusi. Disamping itu, ia juga bisa menjadi pendengar yang baik saat suami berkeluh kesah tentang suatu pekerjaan atau masalah yang lain. Disini istri dapat mengurangi beban suami, dan juga memberi ketenangan pada dirinya.

Itulah sebenarnya konsep Islam yang berdasarkan atas kemanfaatan. Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bisa bermanfaat bagi orang lain? Istri yang banyak memberikan manfaat kepada suaminya berarti termasuk istri yang salehah.

Disinilah peran seorang istri yang mampu membaca dan memahami bagaimana kondisi suami. Tidak selamanya suami bisa tersenyum. Maka, istrilah yang bertugas untuk membuat selalu tersenyum. Ada kalanya suami bersedih, istrilah yang bertugas membuat suaminya bahagia.

Dalam Islam, suami adalah pemimpin bagi keluarga. Allah memberikan mandat kepadanya berupa kemampuan memimpin dan menafkahi istri dan anak-anaknya. Allah berfirman:
"Kaum pria adalah pemimpin bagi kaum wanita disebabkan Allah telah melebihkan sebagian mereka (kaum pria) diatas sebagian yang lain (kaum wanita) dan disebabkan kaum pria telah membelanjakan sebagian dari harta mereka." (QS. An-Nisa [4]: 34)

Pelayanan istri terhadap suami bukanlah penghambaan dan penghinaan. Tapi, hal itu menunjukkan hubungan yang akrab, penuh kehangatan, saling mengerti, dan berusaha sebaik mungkin berdampingan. Keduanya hidup sebagai sahabat. Saling menyayangi, mengasihi dan membutuhkan, memberi dan menerima sebatas apa yang telah ditetapkan Allah atas keduanya.
Baca Juga  :  Allah Akan Menghapus Semua Dosa-Dosa Wanita Yang Melayani Suami Dan Anaknya Dengan Ikhlas
Sahabat sejati tentunya tak rela jika suaminya salah melangkah. Tak rela suami tersentuh api neraka. Jika suami melakukan kesalahan atau kelalaian, maka dengan penuh rasa hormat dan cinta, istri akan mengingatkannya. Dengan nama Allah Swt., istri tidak akan rela suami melakukan dosa dan mendapat murka-Nya.

Begitu pula jika istri melakukan kesalahan, maka dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang, suami harus membimbing dan mengarahkannya. Suami tidak boleh marah, menghujat, mencela, memojokkan, menghina apalagi memberi sanksi. [reportaseterkini]